Jenis Bahan pada Furniture Rumah
Interior Furniture hampir selalu dibutuhkan untuk di apartemen ataupun rumah
tinggal, sehingga diperlukan pengetahuan untuk memilih
bahan dari furniture tersebut, karena kesalahan dalam pemilihan akan menimbulkan
kerugian yang cukup besar. Kerugian tersebut diantaranya: kualitas barang yang tidak bagus, barang yang
tidak tahan lama, barang yang tidak kuat, sampai perawatan yang sulit.
Bagaimana
cara mengetahui kualitas dari interiors
tersebut?. Kualitas furniture akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satu faktor yang berpengaruh adalah bahan baku. Pemilihan jenis bahan baku ini penting karena secara langsung akan
berpengaruh terhadap kualitas, kekuatan, keawetan dan kerapihan dari produks
yang dihasilkan. Pilihan bahan yang tepat, bisa digunakan sebagai acuan atau dasar didalam perencanaan
berapa lama furniture tersebut akan digunakan, apakah untuk jangka waktu panjang,
atau pendek.
Jenis-jenis
bahan baku furniture yang sering dijumpai dipasaran adalah sebagai berikut:
KAYU
SOLID
Kayu
utuh
yang merupakan kayu hasil gergajian yang belum disampung atau ditempel
itulah yang disebut
dengan kayu solid. kayu dari gelondongan kayu yang di belah. Harga kayu
solid cenderung mahal. Yang termasuk kayu solid antara lain, kayu
jati, sungkai, nyatoh, dan jati belanda.
KAYU
LAPIS atau MULTIPLEKS / PLYWOOD
Kayu
lapis ini banyak orang menyebut tripleks, multipleks. Kayu lapis adalah produk
panil lembaran kayu (finir) yang di gabungkan dengan cara saling bersilangan.
Pada kebanyakan tipe kayu lapis serat setiap dua lapisan sekali diletakan
sejajar yang pertama. Karenanya untuk menjaga keseimbangan dari satu sisi panel
ke sisi lainya digunakan jumlah finir yang ganjil (3,5,7 dst). Kayu lapis
karena terdiri dari bahan finir yang saling bersilangan maka mempunyai
kestabilan terhadap kembang susut bagus.
BLOCKBOARD
Kayu lapis merupakan salah satu produk kayu yang paling sering
digunakan. Kayu lapis bersifat fleksibel, murah, dapat dibentuk, dapat didaur
ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit. Kayu lapis biasanya
digunakan untuk pengganti kayu solid karena lebih tahan retak, susut, atau
bengkok.
MDF (Medium Density Board)
Medium Density Board (MDF) adalah bahan dari kayu yang telah di
pecah menjadi serat-seratnya (bubur kayu) yang diikat dengan resin sintetik
atau pengikat sintetik lainya yang kemudian di pres di ketebalan dan kerapatan yang diinginkan.
Medium Density Board (MDF) mempunyai permukaan yang halus, kelemahan
MDF diantaranya adalah kurang tahan terhadap rendaman air. Saat ini MDF menjadi
bahan paling favorit untuk pembuatan office furniture dan semua
furniture berbasis lembaran.
- Air mudah meresap pada sisi tebal, dan mengelembung sudah terserap air
- Sekrup kurang kuat, sehingga untuk pintu terkadang mudah untuk kendor
- Lem putih tidak bekerja secara efektif pada permukaan.
- Tidak mengikat paku sekuat kayu solid.
PARTIKEL
BOARD
Papan
partikel adalah
salah satu jenis olahan. Papan partikel
terbuat dari campuran serpihan kayu (seperti hasil ketam) yang dicampur
dengan lem resin sintetis dan dipres atau ditekan menjadi lembaran-lembaran
keras dalam ketebalan tertentu. Papan partikel cenderung lebih berat dari
kebanyakan material kayu lainnya karena konten lem cenderung lebih banyak; lebih jauh lagi, papan partikel
memiliki serat yang panjang dan karenanya memiliki kekuatan pengikat yang
lemah dan cenderung mudah remuk di ujungnya apabila diperlakukan dengan kasar.
Papan
partikel cenderung stabil dan tidak mudah berubah bentuknya (menyusut,
membelok, dan lain lain). Papan partikel juga dapat dipotong, dibentuk, dan
dibor dengan mudah menggunakan peralatan standar. Papan
partikel tidak dapat digunakan untuk bagian eksterior karena ujung-ujngnya
mudah menyerap embun dan mudah lembap. Meskipun demikian, beberapa produsen kini
menyertakan emulsi lilin di lemnya untuk melindungi papan dari kelembapan pada
tingkat tertentu.
For more Information, Please feel free to contact us:
0821 3351 3051 / 0877 7651 2251